Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang akan merekrut sebanyak 600 tenaga kerja untuk program padat karya penanganan banjir di wilayah sering mengalami banjir.
Menurut (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan, ratusan warga itu akan ditugaskan membersihkan saluran drainase bermasalah tersumbat akibat sedimentasi maupun sampah. Mereka akan dikerahkan di 18 titik banjir, terutama drainase yang ada dijalan protokol,” kata Hasan.
Program padat karya ini menggunakan anggaran Dana Insentif Daerah (DID) yang diterima Pemko dari pemerintah pusat. Program padat karya itu dikelola langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp700 Juta untuk program ini. Jelas Hasan.
Nantinya setiap warga akan diupah sebesar Rp 120 Ribu per hari. “Kita punya target, sekian orang di lokasi ini harus selesai sekian hari, saya minta PUPR mengawasi,” Kata Hasan.
Menurutnya, pembersihan drainase ini tidak serta merta dapat mengatasi masalah banjir. Karena berdasarkan pengalaman kejadian beberapa saat hujan, Banjir disebabkan adanya penyumbatan saluran drainase karena banyaknya sampah. “Ini contoh pembuktian di parit begitu tinggi pasir sedimentasinya, sekarang sudah diangkut. Saya cek pada saat malam waktu hujan lebat, tidak ada banjir lagi,” ujarnya.
la menambahkan, kebiasaan masyarakat membuang sampah ke saluran drainase harus diubah, kendati mengubahnya sedikit sulit. “Ini karakter seseorang, kita mau mengubah mindset seseorang susah, jadi harus pelan-pelan. Saya mengimbau kepada masyarakat tidak membuang sampah di parit-parit,” imbuhnya. (Rds)